Seberapa besar dosaku tak terhitung
Tetapku kais remeh pahala-Mu
Kabur mataku menutup segala pintu
Temanku gelap
Temanku lelap
Butaku yang menekap-nekap
Apa aku ditakdirkan dengan keruh,Tuhan
Jalanku putus-putus di depan
Inginku dicungkil daripada kegelapan
Walau ajal merobek-robek tabir
Walau mati menggores-gores bibir
Tapi sirna tetap kembali menjolok pagi
Mentah-mentah
Berdarah mataku menyerah
Pecah
dan kembali resah
Ya Allah..
Bangkitkan aku..
Dari selalu menahan sendu
Berpendam nanah tak tentu
Penuh keluh dan liku
Kerana aku ingin tenang akur
Dengan takdir-Mu
Tuhanku..
No comments:
Post a Comment